Linearitas adalah kemampuan metode analisis memberikan hasil yang berbanding lurus terhadap konsentrasi analit dalam sampel (ICH, 2006). Menurut ICH (2006), untuk pengukuran linearitas minimal digunakan lima konsentrasi untuk analisis. Rentang linearitas yang akan diuji tergantung pada metode pengujian dan biasanya ±20% dari konsentrasi target. Atau, rentang dapat divalidasi dari LOQ hingga 150% dari konsentrasi target (Yuwono and Indrayanto, 2005). Parameter yang digunakan untuk menentukan adanya hubungan linier menggunakan koefisien korelasi r pada analisis regresi linier Y = a + bX. Hubungan linier yang ideal dicapai jika nilai b = 0 dan r = +1 atau –1 bergantung pada arah garis. Sedangkan nilai a menunjukkan kepekaan analisis terutama instrumen yang digunakan (Harmita, 2004). Uji dikatakan memenuhi syarat jika diperoleh r hitung lebih besar daripada r tabel dan harga Vx0 < 5% (Yuwono dan Indrayanto, 2005).
Batas deteksi adalah konsentrasi analit terkecil yang dapat dideteksi pada kondisi analisis, sedangkan Batas kuantifikasi adalah konsentrasi terkecil yang dapat ditetapkan dengan akurasi dan presisi yang dapat diterima pada kondisi analisis (Yuwono and Indrayanto, 2005). LOD dan LOQ untuk metode analisis kromatografi dapat didefinisikan dalam istilah rasio signal-to-noise, dengan nilai antara 2:1-3:1 untuk mendifinisikan LOD dan nilai 10:1 untuk mendefinisikan LOQ. Standar deviasi intersep (s) dan slope (S) dapat digunakan dengan rumus: DL = 3,3𝑆𝐷/𝑏 QL = 10𝑆𝐷/𝑏 Keterangan : DL : Batas Deteksi QL : Batas Kuantifikasi SD : Standar deviasi b : slope/kemiringan
Comments
Post a Comment